EVALUASI PEMBERIAN FERMENTASI TEH KOMBUCHA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) SEBAGAI IMUNOMODULATOR PADA MENCIT PUTIH JANTAN SECARA IN VIVO

  • Annysa Ellycornia Silvyana Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia

Abstract

Teh kombucha rosella merupakan hasil fermentasi antara gula dengan starter kultur kombucha (Acetobacter xylinum dan beberapa jenis khamir). Penelitian bertujuan untuk mengetahui aktifitas imunomodulator teh kombucha rosella berdasarkan jumlah Limfosit T. Penelitian dilakukan menggunakan mencit putih jantan sebanyak 25 ekor yang dibagi menjadi lima kelompok yaitu kontrol normal, kontrol positif, dosis I dengan dosis 91,5 mg/KgBB, dosis II 182,5 mg/KgBB dan, dosis III 365 mg/KgBB. Aktifitas imunomodulator dianalisis dengan menghitung jumlah sel limfosit T yang membentuk sel roset pada haemositometer. Analisa dilakukan menggunakan uji ANAVA satu arah Teh dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok normal dengan kelompok dosis I, dosis II, dosis III, dan kontrol positif. kelompok dosis II sebanding dengan kontrol positif. Dapat disimpulkan bahwa teh kombucha rosella memiliki efek sebagai imunomodulator terhadap jumlah sel Limfosit T pada mencit putih jantan pada dosis II yaitu 182,5 mg/Kg BB yang sebanding dengan pemberian imbost sebagai kontrol positif.

References

Kresno SB. 2001. Imunologi : Diagnosis dan Prosedur Laboratorium. Edisi IV. Fakultas Universitas Indonesia. Jakarta. Hlm 4-12, 21-26, 18-20.
Baratawidjaja KG, Rengganis I. 2012. Imunologi Dasar. Edisi X. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. Hlm 29-38, 57-92, 111-136, 670-673.
Subowo 2014. Imunobiologi. Sagung Seto. Jakarta. Hlm. 24-27.
Hidayanti MD, Astuti S, Kustyawati ME. 2014. Pengaruh Pemberian Kombucha Teh Rosella Terhadap Profil Darah Mencit (Mus Musculus L). Jurnal Universitas Lampung. 34(4): 382-389.
Rosyidah M, Wahyudi P. Pahriyani A. 2012. Uji Imunostimulan Ekstrak Air β – glukan Jamur Tiram Putih Berdasarkan Jumlah Limfosit T dan Limfosit Total Mencit. Jurnal. Fakultas Farmasi dan Sains Uhamka. Jakarta.
Hidayanti MD, Astuti S, Kustyawati ME. 2014. Pengaruh Pemberian Kombucha Teh Rosella Terhadap Profil Darah Mencit (Mus Musculus L). Jurnal Universitas Lampung. 34(4): 382-389.
Suhartatik N, Karyantina M, Purwanti I. 2009. Kombucha Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn) dan Kemampuannya Sebagai Antihiperkolesterolemia. AGRITECH. 29(1): 29-35.
Aditiwati, Kusnadi. 2003. Kultur Campuran dan Faktor Lingkungan Mikroorganisme yang Berperan dalam Fermentasi Tea Cider. Jurnal ITB Sains dan Teknologi. 35(2): 147 – 162.
Marwati, Syahrumsyah H, Ratri H. 2013. Pengaruh Konsentrasi Gula dan Starter Terhadap Mutu Teh Kombucha. Jurnal Teknologi Pertanian. 8(2): 49-53.
Ray B, Bhunia A. 2008. Fundamental Food Microbiology. 4th Edition. CRC Press. Boca Raton. Hlm. 492.
Suprijono A, Putri GKP, Susanti E. 2012. Pengaruh Fermentasi Kultur Kombucha Terhadap Aktivitas Antioksidan Infus Daun Teh Hitam dengan Metode DPPH. Media Farmasi Indonesia. 92-101.
Gajalakshmi S, Vijayalakshmi S, Devirajeswari V. 2012. Echinacee purpurea- A Potent Immunostimulant. International journal of Pharmaceutical sciences Review and Reasearch. 14(2):47-52.
Wiradharma D, Pusparini, Alvina. 2017. Konsep Dasar Imunologi. Sagung Seto. Jakarta. Hlm. 17-18.
Susilowati A. 2013. Perbedaan Waktu Fermentasi Dalam Pembuatan Teh Kombucha Dari Ekstrak Teh Hijau Lokal Arraca Kiara, Arraca Yabukita, Pekeo dan Dewata sebagai Minuman Fungsional Untuk Antioksidan. Pusat Penelitian Kimia-LIPI. 4 (2013): 28-33.
Published
2023-08-19